KEBIASAAN MEROKOK PELAJAR SMA DISEKOLAH
LATAR BELAKANG MASALAH
Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa merokok merupakan salah satu kebiasan yang ditemui
dalam kehidupan sehari-hari bagi sebagian orang. Tanpa berpikir panjang dan jernih,
mereka menghirup nikotin yang merupakan racun sehingga dapat membunuh mereka
secara perlahan-lahan. Sudah jelas tertulis bahwa “ merokok dapat menyebabkan kanker, penyakit jantung, impotensi,
gangguan kehamilan dan janin” akan tetapi slogan tersebut sering kali
diabaikan .
Bahkan
sekarang ini perilaku
merokok menjadi hal yang tidak asing lagi di kalangan remaja. Tidak jarang kita
menemui remaja merokok (SMA atau SMP) bersama temannya bahkan
sendiri. Pada usia remaja banyak juga ditemukan
perokok aktif/pasif. Hal
ini sangat membahayakan sekali bagi semua pihak terutama pelajar sebagai
generasi muda penerus bangsa. Bagaimana mungkin akan terbentuk generasi yang
berkualitas, sementara mereka telah terbius oleh efek negatif dari
rokok/tembakau.
Usia
remaja merupakan usia peralihan seseorang untuk menjadi dewasa dan menemukan
jati dirinya. Berdasarkan uraian diatas kami peneliti ingin melihat fenomena
merokok yang terjadi pada usia remaja di kota Surabaya. Oleh karena itu kami
mengadakan penelitian mengenai kebiasaan merokok pada siswa Sekolah Menengah
Atas (SMA) BARUNAWATI Surabaya.
RumRumusan
Masalah :
1. Faktor
apa saja yang mempengaruhi siswa untuk berani mencoba merokok ?
2. Bagaimana
karakteristik kebiasaan merokok pada siswa di SMA Barunawati Surabaya ?
3. Apa
reaksi / tindakan pihak sekolah setelah mengetahui siswanya merokok ?
Tujuan
Penelitian :
v Untuk
syarat mengikuti Ujian Akhir Sekolah (UAS) pada mata pelajaran Sosiologi.
v Untuk
merealisasi nilai praktek sosiologi.
Manfaat
Penelitian :
Hasil
penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi bagi dunia kesehatan
dan dunia pendidikan dalam menentukan kebijakan khususnya dalam upaya
pencegahan dan penanggulangan perilaku merokok pada siswa SMA Barunawati.
KERANGKA TEORI
A. Pengertian
Rokok
Rokok adalah silinder dari kertas berukuran panjang antara 70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm yang berisi daun-daun tembakau yang telah dicacah. Rokok dibakar pada salah satu ujungnya dan dibiarkan membara agar asapnya dapat dihirup lewat mulut pada ujung lain.
Ada dua jenis rokok, rokok yang berfilter dan tidak berfilter. Filter pada rokok terbuat dari bahan busa serabut sintetis yang berfungsi menyaring nikotin.
Rokok biasanya dijual dalam bungkusan berbentuk kotak atau kemasan kertas yang dapat dimasukkan dengan mudah ke dalam kantong. Sejak beberapa tahun terakhir, bungkusan-bungkusan tersebut juga umumnya disertai pesan kesehatan yang memperingatkan perokok akan bahaya kesehatan yang dapat ditimbulkan dari merokok, misalnya kanker paru-paru atau serangan jantung(walapun pada kenyataanya itu hanya tinggal hiasan, jarang sekali dipatuhi).
Manusia di dunia yang merokok untuk pertama kalinya adalah suku bangsa Indian di Amerika, untuk keperluan ritual seperti memuja dewa atau roh. Pada abad 16, Ketika bangsa Eropa menemukan benua Amerika, sebagian dari para penjelajah Eropa itu ikut mencoba-coba menghisap rokok dan kemudian membawa tembakau ke Eropa. Kemudian kebiasaan merokok mulai muncul di kalangan bangsawan Eropa. Tapi berbeda dengan bangsa Indian yang merokok untuk keperluan ritual, di Eropa orang merokok hanya untuk kesenangan semata-mata. Abad 17 para pedagang Spanyol masuk ke Turki dan saat itu kebiasaan merokok mulai masuk negara-negara Islam. Rokok adalah benda beracun yang memberi efek santai dan sugesti merasa lebih jantan. Di balik kegunaan atau manfaat rokok yang secuil itu terkandung bahaya yang sangat besar bagi orang yang merokok maupun orang di sekitar perokok yang bukan perokok.
B. Dampak
dari merokok
Sebagaimana
kita ketahui di dalam asap sebatang rokok yang dihisap oleh perokok, tidak
kurang dari 4000 zat kimia beracun. Zat kimia yang dikeluarkan ini terdiri dari
komponen gas (85 persen) dan partikel. Nikotin, gas karbonmonoksida, nitrogen
oksida, hidrogen sianida, amoniak, akrolein, asetilen, benzaldehid, urethan,
benzen, methanol, kumarin, 4-etilkatekol,ortokresoldan perylene adalah sebagian
dari beribu – ribu zat di dalam rokok. Jumlah kematian dan klaim
perokok Menurut penelitian Organisasi Kesehatan dunia (WHO), setiap satu jam,
tembakau rokok membunuh 560 orang diseluruh dunia. Kalau dihitung satu tahun
terdapat 4,9 juta kematian didunia yang disebabkan oleh tembakau rokok.
Kematian tersebut tidak terlepas dari 3800 zat kimia, yang sebagian besar
merupakan racun dan karsinogen (zat pemicu kanker), selain itu juga asap dari
rokok memiliki benzopyrene yaitu partikel-partikel karbon yang halus yang
dihasilkan akibat pembakaran tidak sempurna arang, minyak, kayu atau bahan
bakar lainnya yang merupakan penyebab langsung mutasi gen. Hal ini berbanding
terbalik dengan sifat output rokok sendiri terhadap manusia yang bersifat
abstrak serta berbeda dengan makanan dan minuman yang bersifat nyata dalam
tubuh dan dapat diukur secara kuantitatif.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber). Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Selain mengklaim mendapatkan kenikmatan dari output rokok, perokok juga mengklaim bahwa rokok dapat meningkatan ketekunan bekerja, meningkatkan produktivitas dan lain-lain. Tetapi klaim ini sulit untuk dibuktikan karena adanya nilai abstrak yang terlibat dalam output merokok. Para ahli malah memperkirakan bahwa rokok tidak ada hubunganya dengan klaim-klaim di atas. Malah terjadi sebaliknya, menurunnya produktiviats seseorang karena merokok akibat terbaginya waktu bekerja dan merokok. Selain itu berdasarkan penelitian terbaru menyatakan bahwa merokok dapat menurunkan IQ. (dari berbagai sumber). Bahaya bagi tubuh yaitu bisa mengakibatkan kanker, paru-paru, impotensi dan gangguan pada janin, sedangkan bahaya bagi lingkungan dapat menimbulkan polusi udara yang ditimbulkan dari asap rokok yang dihisap.
Sebenarnya
yang paling berbahaya diantara perokok pasif dan perokok aktif, perokok pasif
lah yang berbahaya sebab perokok pasif menghisap asap rokok yang paling banyak.
Rokok juga selain berbahaya juga bisa mematikan dan akan menimbulkan kecanduan
kepada pemakainya.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
Merokok bagi orang dewasa bisa berbahaya apalagi bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah. Oleh Karena itu, merokok dilarang di sekolah maupun di luar sekolah.
Akibat negatif dari rokok, sesungguhnya sudah mulai terasa pada waktu orang baru mulai menghisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena diisap, tembakau terbakar kurang sempurna sehingga menghasilkan CO (karbon mono oksida), yang disamping asapnya sendiri, tar dan nikotine (yang terjadi juga dari pembakaran tembakau tersebut) dihirup masuk ke dalam jalan napas.
C. Faktor
penyebab merokok pada remaja
Ada beberapa faktor yang mendorong remaja untuk merokok, di antaranya:
1. Faktor orangtua dan keluarga.
Salah
satu temuan tentang remaja perokok adalah bahwa anak-anak muda yang berasal
dari rumah tangga yang tidak bahagia, dimana orang tua tidak begitu
memperhatikan anak-anaknya dan memberikan hukuman fisik yang keras lebih mudah
untuk menjadi perokok dibanding anak-anak muda yang berasal dari lingkungan
rumah tangga yang bahagia (Baer & Corado dalam Atkinson, Pengantar
psikologi, 1999:294).Selain itu, anak-anak yang mempunyai orang tua perokok,
lebih rentan untuk terpengaruh dan mencontoh orang tuanya.
2. Temanku merokok.
2. Temanku merokok.
Banyak
fakta membuktikan bahwa remaja perokok, kemungkinan besar teman-temannya juga
perokok, dan sebaliknya. Diantara remaja perokok terdapat 87% mempunyai
sekurang-kurangnya satu atau lebih sahabat yang perokok begitu pula dengan
remaja non perokok (AlBachri, 1991).
3. Pribadiku.
Ada
yang mencoba merokok hanya karena alasan ingin tahu. Mungkin juga karena ingin
mengobati rasa sakit fisik maupun jiwa, mengusir bosan. Selain alasan tersebut,
konformitas sosial juga menjadi pemicu. Orang yang memiliki skor tinggi pada
tes konformitas sosial lebih mudah menjadi pengguna dibandingkan dengan mereka
yang memiliki skor yang rendah (Atkinson, 1999).
4. Iklan rokok
ternyata…Iklan-iklan
di berbagai media yang memberikan gambaran bahwa perokok adalah lambang
keglamouran, cowok banget, memicu remaja untuk ikut berperilaku seperti itu.
METODE PENELITIAN
A.
Jenis penelitian
Jenis penelitian tersebut adalah penelitian deskriptif yaitu penelitian
yang bertujuan memberikan gambaran/penjabaran tentang kondisi subjek yang
diteliti yaitu faktor-faktor yang melatarbelakangi remaja menjadi perokok di SMA Barunawati
Surabaya.
B. Lokasi penelitian
Penelitian dilaksanakan di SMA
Barunawati Surabaya.
C. Subjek dan Sample
Subjek penelitian :
Ø Siswa kelas X berjumlah 20 orang
Ø Siswa kelas XI berjumlah 20 orang
Ø Siswa kelas XII berjumlah 20 orang
Sample proporsi (Proportional sample) :
Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan secara proportional sample agar pengambilan
sample representative, yaitu jumlah sample/wakil untuk setiap kelas dibuat
seimbang sesuai dengan jumlah populasinya.
D. Teknik pengumpulan data
v Teknik Kuesioner
Dalam penelitian ini digunakan
pengumpulan data primer yang dilakukan oleh peneliti sendiri dari hasil
pengisian kuisioner secara langsung oleh responden, kuisioner yang telah diisi
oleh responden langsung dikumpulkan kembali tidak ada tenggang waktu yang
diberikan oleh peneliti dalam melakukan pengisian kuisioner.
E.
Analisis Data
v Teknik analisis data secara kuantitatif.
Mengenai
pengaruh rokok terhadap siswa SMA akan dianalisis dengan menggunakan teknik
kuantitatif yaitu menghitung rumus-rumus
statistik dalam bentuk mengolah datanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar